Tips Memilih Istri (Dalam Islam?)

Tips Memilih Istri (Dalam Islam?)

Tak hanya dalam mencari istri,, lebih tepatnya ini tips memilih calon pasangan hidup..
Memilih pasangan untuk kita ajak berjanji setia bukanlah hal sepele. Meskipun bukan hal sepele, namun bukan berarti harus memakan waktu lama. Karena, panjangnya masa menimbang-nimbang bukanlah jaminan kita akan mendapatkan pasangan yang ideal. Bahkan tak sedikit yang menjadi pasangan suami istri sedangkan baru kenal beberapa minggu saja.

Entah mengapa, kemarin ada seseorang yang tanya ke saya tentang pernikahan seperti ini:

"Pengambilan keputusan, untuk menentukan calon istri"
katanya
Mungkin ia bertanya setelah ia membaca tentang Nasihat Pernikahan di postingan saya sebelumnya.

Maka, guna menjawab pertanyaannya saya pun menyampaikan hasil notulen kajian yang pernah saya simak sebelumnya.

Disampaikan bahwa, saat kita ingin mengambil keputusan, atau bahkan saat perasaan itu mulai membuncah, maka hal yang pertama kali kita lakukan adalah berkonsultasi dengan yang Maha Mengetahui dengan Shalat Istikharah.. Anda bisa mempelajari tentang shalat istikharah disini.

Kemudian, barulah kita mulai menimbang nimbang tentang calon yang berada di hadapan kita saat ini. Secara garis besar, ada 3 (tiga) kriteria yang perlu kita pertimbangkan dalam memilih calon istri / suami.

1. Incer secara fisik, kalo ente kesengsem, lanjut ke tahap selanjutnya.

Jangan kita menjadi naif dengan memilih jodoh tanpa mempertimbangkan faktor fisik dengan berdalih "aku mencintainya karena Allah" / "aku mencintainya karena agamanya". Betul memang, ada dalil yang menjelaskan bahwa wanita dipilih karena 4 hal, dan Rasulullah shallallah 'alaihi wasallam memerintahkan kita memilih karena agamanya.

Agama memang faktor utama, namun bukan pertama.

Mempertimbangkan faktor fisik bukanlah hal yang tercela, bahkan melihat calon pasangan kita masuk dalam syariat menjelang pernikahan. Bahkan, seorang Shahabiah, Habibah binti Sahl istri Tsaabit bin Qois meminta cerai dikarenakan suaminya ia anggap buruk rupa, dan Rasulullah shallallah 'alaihi wa sallam pun mengizinkan nya untuk menuntut cerai dengan mengembalikan kebun yang suaminya berikan.

Tentu saja, cantik atau tampan itu relatif, cantik menurut Anda, belum tentu cantik menurut saya. Sehingga, tak perlu Anda bandingkan kecantikan pasangan Anda dengan orang lain. Dan perhatikan, kalau Anda merasa bangga dengan kecantikan / ketampanan pasangan Anda, bisa jadi itu merupakan tanda bahwa ada penyakit hati di dalam diri Anda, karena sesungguhnya Anda berusaha mendapatkan pengakuan orang lain, bukan cantik yang menentramkan hati Anda.

Setelah secara fisik lolos, barulah ke tahap berikutnya

2. Pilih berdasarkan agamanya
Anda tentu sudah hafal hadits nabi yang menjelaskan bahwa seorang wanita dinikahi berdasarkan parasnya, hartanya, nasabnya, dan agamanya. Dan jika ingin selamat, kita diperintahkan untuk memilih berdasar agamanya.

Memilih karena agamanya, bukanlah berarti kita harus memilih yang lulus S1 dari universitas di Madinah, hafal al-qur'an 30 juz, tiap malam shalat tahajjud, dan sebagainya. Pilihlah yang agamanya Anda ridhai, perilakunya mencerminkan agamanya, dan usahakan satu kufu' / sepadan dengan Anda. 

Dan jika kriteria kedua sudah lulus, Anda ridha dengan agamanya, maka kriteria selanjutnya adalah

3. Ia mau dengan Anda.
Wes to, ini kriteria pamungkas.
Jangan sampai Anda beda keyakinan dengan pasangan Anda.
Anda yakin mau, sedangkan dia ga yakin.

Udah kebayang sekarang? Langkah apa yang Anda lakukan setelah ini?
Bawa namanya ke atas sajadah. Jika tambah yakin, jalannya dipermudah, maka. . .bawa namanya ke atas buku nikah.

Selamat mempersiapkan hari bahagia Anda yaa..

Comments

Popular posts from this blog

Alasan Kenapa Pakaian / Jemuran Bayi Harus Diangkat Sebelum Maghrib

Pengalaman Menangani Siswa Kesurupan (Part II)

Pengalaman Menangani Siswa Kesurupan (Part III - Habis)