Tips Instant Ga Jadi Marah (Part II)

Di part I yang lalu, kita udah bahas bahwa emosi adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita. Dan kita sudah sama sama faham, bahwa amarah perlu ditahan, dilampiaskan, lalu kemudian direlakan. Namun bukti bahwa saya masih manusia, adalah sesekali saya tetap kebablasan marah. Jadi, mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau Anda pernah melihat saya marah, atau bahkan pernah jadi sasaran kemarahan saya.

Semakin kesini, saya sering mengamati emosi yang hilir mudik di dalam diri saya.

Pernah suatu kali, saya sedang naik angkot yang dikendarai supir ugal-ugalan. Beberapa kali hampir menabrak sehingga harus ngerem mendadak. Dan tentu saja membuat penumpangnya (setidaknya saya dan satu orang ibu-ibu) merasa tidak nyaman, atau cenderung marah.

Yang menarik, sesaat sebelum saya keceplosan mengungkapkan amarah, secara tiba tiba saya mengangkat kedua alis tinggi-tinggi seperti gambar di samping ini, dan di dalam hati terlintas kalimat "ah, mungkin memang dia butuh ngebut." Dan saat itu pula, minat saya untuk mengumbar amarah menghilang.

Beberapa waktu kemudian, saya mengalami hal yang juga tidak mengenakkan. Kemudian, saya teringat kejadian di angkot itu. Kalau waktu di angkot saya tidak sengaja mengangkat alis, saat ini dengan sengaja saya lakukan itu. Menariknya, emosi pun kembali stabil.

Itu teknik instant ga jadi marah yang beberapa kali saya praktekkan dan berhasil. Silahkan dicoba sendiri - sendiri. Mungkin sebagian Anda akan mengalami sensasi yang sama, mungkin juga sebagian yang lain punya teknik yang lain.

Jadi, Anda memiliki teknik khusus?
Saya tunggu sharing nya ya. :)

Fathur Azwir
26 Januari 2016

Comments

Popular posts from this blog

Alasan Kenapa Pakaian / Jemuran Bayi Harus Diangkat Sebelum Maghrib

Pengalaman Menangani Siswa Kesurupan (Part II)

Pengalaman Menangani Siswa Kesurupan (Part III - Habis)