Tak semua dalam gelap, mendamba terang

Tak semua dalam gelap, mendamba terang.

Beberapa kali saya mengalami, saat berkendara ada orang yang tampak ingin menyeberang.
Namun ternyata, ketika laju diperlambat dengan maksud memberi kesempatan baginya, ia tak kunjung melangkah.

Sesekali adegan itu diakhiri dengan saya kembali melaju, juga ditambah sedikit ngedumel "woo, wes dikei dalan yo ora ndang nyebrang", dan dilanjutkan dengan istighfar dikala ingat.

Begitu pula di
aktifitas harian, tak jarang bertemu orang yang meminta untuk dibantu berubah, namun teryata ia belum siap untuk berubah. Dan jika dipaksakan, bisa bisa melemahkan.

Hingga akhirnya saya sadari, ulat akan menjadi kupu kupu pada masanya, tak perlu campur tangan kita.

Bantulah seperlunya, ringan tangan pada tempatnya. Karena seseorang tak akan jadi kuat, jika seluruh beban nya engkau yang pikul.

Sebagai seorang guru kehidupan, tugas mu cukuplah menunjukkan jalan, dan menjelaskan mengapa jalan itu layak untuk dilalui. Selebihnya, biarkan ia melangkah sendiri. Kau cukup mengamati, dan kembali mengurus dirimu sendiri.

@FathurAzwir
8 Desember 2015

Comments

Popular posts from this blog

Alasan Kenapa Pakaian / Jemuran Bayi Harus Diangkat Sebelum Maghrib

Pengalaman Menangani Siswa Kesurupan (Part II)

Pengalaman Menangani Siswa Kesurupan (Part III - Habis)