Bawah Sadar Tak Mengenal Uang - 1
Ini adalah tulisan sahabat fb saya, Pak Saeful Richy Segara yang kami posting di blog sebagai dokumentasi pribadi dan bisa jadi bermanfaat bagi pembaca lain.
Selamat menyelami.
TERNYATA BAWAH SADAR SAYA TIDAK MENGENALI UANG. Bagian 1
Saya tidak akan bahas itu dulu, saya mau berbagi tentang UANG UNTUK MEMBELI PENGALAMAN. Ini berawal, dari ketika setelah bebas dari keterpurukan yang sudah saya jelaskan terdahulu. Pada saat sudah mulai membaik di tahun 2012, uang mulai berdatangan. Namun karena bisnis saya mengharuskan 90% di tempat saja. Timbul kebosanan. Rumah ke kantor tempat usaha. Begitu bolak balik setiap hari sepanjang tahun.
Saat menulis status ini, saya sedang kumpul di rumah orang tua. Adik adik saya sedang berbincang tentang usaha mereka. Bercerita mendapatkan order berapa. Menceritakan harga harga kayu. Harga unitnya dll. Asli 4 tahun tidak bersentuhan lagi dengan dunia perkayuan, membuat saya sedikit hang tentang harga kayu. Saya hanya dapat laporan penjualan nya saja dari pegawai hahahaha.
Kembali ke laptop. Nah kebosanan tersebut menemukan saya pada kalimat di majalah. Kalimat UANG untuk membeli PENGALAMAN. Saat itu saya terngiang ngiang, pingin jalan jalan. Membeli pengalaman ke berbagai kota di Indonesia. Di tambah lagi melihat postingan para trainer yang sedang makan makan, jalan jalan sehabis pelatihan, makin pingin. Tapi ya begitulah, hanya mampu di pendam karena bisnis saya tidak memungkinkan untuk bisa menikmati itu semua.
Satu tahun berlalu, asa tak pernah padam. Atensi di perbesar. Pendelegasian bisnis di persiapkan. Dll.
Ketika siap, saya dengan sengaja melepaskan bisnis dan mempercayakan pada yang sudah saya bina dalam Pendelegasian tersebut pada tahun 2014. Saya nganggur 4 bulan supaya bawah sadar bisa mengeksekusi apa yang saya mau menjadi sebuah kebutuhan.
Ya, terus terang status ini Terinspirasi dari status seorang sahabat fb, ibu Meuthia. Sering menulis tentang uang untuk membeli pengalaman. Saya teringat pengalaman masa lalu.
Ketika saya menempatkan keinginan lama sebagai suatu kebutuhan pada bawah sadar, setelah bulan ketiga nganggur dan tidak memakai uang yang ada, saya di pertemukan Tuhan dengan dunia EO. Tanpa pengalaman, otodidak menjalani dunia EO. Modal nekat sambil terus belajar. Lambat laun mahir juga.
Ternyata, lewat dunia EO lah, tuhan menjawab mimpi mimpi saya untuk bisa membeli pengalaman yang saya idamkan. Bahkan bonus nya dapat teman, ilmu dan juga uang. Sungguh sangat bersyukur. Hehehe
Ini juga menarik. Saya jarang sekali bertanya pada seseorang ketika saya tidak tahu caranya. Saya lebih banyak merenung sambil saya tanyakan pada DIRI SENDIRI secara lirih. Saya ceritakan pada diri sendiri saya pingin apa. Dan ini kalimat favorit saya jika selesai menceritakan apa yang saya inginkan kan.
Tuhan, itulah yang saya inginkan kan, atau KAU ganti dengan yang paling sesuai menurutMu. Saya manut..
Lalu saya bersyukur dengan feeling based praying. Lalu lupakan dengan aktivitas lain.
Ya, saya bersyukur bisa menjelajah kota kota besar di Indonesia, walaupun baru sebagian kecil. Itupun belum maksimal, karena di lakukan di sela sela pelatihan. Namun bersyukur nya adalah gak keluar uang, namun pulang bawa uang. I am not working. I am traveling. Ini pernah jadi kalimat sakti saya beberapa tahun yang lalu.
Jika anda pingin melakukan sesuatu, beli sesuatu, pergi ke mana. Lakukanlah
Bersambung...
Comments
Post a Comment