Bawah Sadar Tak Mengenal Uang - 13
Selamat menyelami.
TERNYATA BAWAH SADAR SAYA TIDAK MENGENALI UANG. BAGIAN 13
PERAN SALURAN BERKAHNYA.
Tadi jam 8, selesai sarapan, seperti biasanya di tuntunan entah oleh siapa untuk mengendarai motor kemana arah. Saya ikuti saja. Mampir di mini market untuk beli air mineral. Lalu di belokkan ke arah Lebak mekar, trus ke daerah naik turun curam ke desa pen pen. Dan akhirnya tembus ke jalan pantura Mundu. Pas di jalan pantura terlewati penjual nangka. Setelah terlewati beberapa puluh meter, dari dalam ada perintah.. Beli nangka itu. Ciiiiitt saya mengerem motor di bahu jalan. Nunggu penjual nangka mendekati. Akhirnya beli seharga 17 rb saja.
Babang penjual nangka ini bukan orang sini. Tapi dari daerah Sumber, ibu kota Kabupaten Cirebon. Jarak nya sekitar 25 km dari Mundu. Dan dia gak pernah jualan ke sini. Di sumber saja. Ketika saya tanya ternyata dia disuruh ayah nya beli garam di petani garam Kanda Waru. Artinya dia sekalian jualan sambil mau beli garam karungan.
Itulah hebat nya hukum Tuhan. Rapih dan tertata bagaimana penjual dan pembeli di pertemukan. Saya di bikin muter muter dulu sejauh 15 km hanya biar pas untuk bertemu dengan Babang penjual nangka yang menempuh jarak 25 km an. Agar pas mendapatkan rejeki lewat saya. Agar pas saya di jadikan peran sebagai saluran berkah tuhan untuk rejeki si Babang.
Saya sering bilang, jika berjualan jangan khawatir dengan pembeli. Sebagian besar pembeli warung warung di pinggir jalan adalah orang yang tidak di kenalnya. Ingat pengaturan Tuhan, sempurna dan lengkap.
Orang orang yang di perjalanan kanNya adalah orang yang naik kesadaran nya. Dan rejekinya selalu tercukupi. Lebih besar rasa nyaman nya dalam menjalani kehidupan.
Jadi jika ada yang kekurangan uang dalam hidupnya, maka kemungkinan besar dia lebih besar pada rasa khawatir nya. Mungkin...
Ternyata, di puter puterin hanya untuk beli nangka qiqiqi
Terima kasih sudah di jadikan artisMu Tuhan. Untuk film kehidupan yang engkau sutradara i
eling #isra
Comments
Post a Comment