Fathur Azwir's Blog

Jika kau rasa dirimu sedang futur, semangat hidupmu luntur, tak ada lagi guna sisa umur, kunjungilah Rumah Sakit agar kembali bersyukur. "Cukuplah kematian sebagai nasihat" itu pesannya. Dan Rumah Sakit merupakan tempat yang tepat untuk mengingatkanmu pada kematian.

(catatan lama) -Pecundang- by Fathur Azwir sumber: google Hei kau pecundang ber-ego besar Kapan kau berhenti membuat orang lain gusar Menunjuk mereka salah dan engkau benar Ingin rasanya engkau ku tampar

(catatan lama) Masa Lalu by: Fathur Azwir Ada ga orang yang ga punya masalalu, entah bagaimanapun masalalunya? beruntunglah orang yang memiliki masalalu yang menyenangkan, karena tidak semua orang memilikinya.

Bicara tentang konsistensi dan disiplin, tak akan terjadi tanpa kita memiliki rencana. Tanpa rencana, apa yang jadi patokan disiplin kita? Rencanapun, tak akan efektif tanpa mengetahui tujuan yang jelas.

Kadang merasa gusar, resah, gelisah, ga nyaman? Coba cek, seringkali rasa resah itu muncul akibat tidak sejalannya hati, fikiran, perbuatan serta perkataan. Jikalau benar begitu adanya, amati lagi tujuan

Tak semua dalam gelap, mendamba terang. Beberapa kali saya mengalami, saat berkendara ada orang yang tampak ingin menyeberang. Namun ternyata, ketika laju diperlambat dengan maksud memberi kesempatan baginya, ia tak kunjung melangkah. Sesekali adegan itu diakhiri dengan saya kembali melaju, juga ditambah sedikit ngedumel "woo, wes dikei dalan yo ora ndang nyebrang", dan dilanjutkan dengan istighfar dikala ingat. Begitu pula di

Beberapa kali saya temui client yang bercerita tentang kegalauannya. Entah itu menggalaukan masa lalunya yang kelam, ataupun menggalaukan masa depannya yang masih abu-abu. Memang, memang benar adanya masa depan adalah hal ghaib. Segala hal mungkin terjadi di masa depan sesuai kehendakNya. Namun, bukankah jika segala hal mungkin terjadi di masa depan sana, berarti kesuksesan dan kegagalan sama sama mungkin? Mengapa tidak kita fokus pada kemungkinan kemungkinan yang akan memberdayakan kita? Setelah digali, diketahui bahwa

Tuhan Korban Pencitraan Beberapa waktu lalu, jagat berita nasional maupun media sosial banyak tersebut kata pencitraan. Banyak yang beranggapan bahwa salah satu pasangan capres dan cawapres banyak melakukan pencitraan dengan melakukan blusukan. Terlepas dari benar atau tidaknya pendapat tersebut, toh kenyataannya pasangan tersebut kini terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa

Another thing from Pangandaran [You Just Can't Stop!] Setelah puas bermain dan mengarungi Green Canyon, kami melanjutkan perjalanan ke penginapan yang letaknya persis menghadap laut selatan. Setelah istirahat sejenak dan menunaikan sholat Zuhur & Ashar yang dijamak qashar di masjid setempat, saya langsung menuju pantai untuk sekedar duduk duduk, menikmati keadaan pantai yang jauh berbeda dengan bandung

Ceritanya, pagi ini saya dan teman-teman YEA lagi jalan-jalan ke Pangandaran. Untuk mengurangi rasa mual dalam perjalanan, saya putuskan untuk duduk di bagian depan, di samping pak supir yang sedang bekerja. Tak lama setelah saya duduk, tiba-tiba pak supir sedikit membanting stir ke kiri. Ternyata penyebabnya ada sepeda motor yang nyalip dari kanan, dan di depan ada bus yang berlawanan arah. Alhamdulillah, Allah masih memberikan keselamatan untuk kami semua.

Setiap dari kita tentu lah memiliki masa lalu, entah itu berisi kenangan yang baik ataupun buruk. Setiap kita, juga memiliki masa depan. Entah bagaimana pandangan Anda tentang masa depan. Apakah berisi harapan, atau bahkan berisi kekhawatiran karena kita menyadari kehidupan sekitar selalu berubah, namun kita belum siap untuk berubah. Dan tentunya, setiap kita hidup SAAT INI. Kita sudah melewatkan masa lalu, dan belum menggapai masa depan.

Diketik ulang dari buku Kubik Leadeship - Jamil Azzaini, Farid Poniman, Indrawan Nugroho Pidato Steve Jobs dalam upacara wisuda tanggal 12 Juni 2005 Saya diberi kehormatan untuk bersama kalian di hari pertama salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah lulus kuliah. Bahkan, sesungguhnya inilah saat terdekat saya terlibat dalam upacara wisuda. Hari ini, saya ingin berbagi tiga cerita dalam kehidupan saya. Cerita pertama adalah mengenai menghubungkan titik-titik. Saya putus kuliah dari Reed College setelah 6 bulan pertama, tapi saya tetap ada di kampus selama 18 bulan berikutnya sebelum saya benar-benar berhenti. Saat itu saya memutuskan untuk mengambil kelas kaligrafi. Saya belajar tipe tulisan serif dan sanserif, tentang meragamkan jarak antara kombinasi huruf yang berbeda, tentang apa yang membuat para tipografis menjadi hebat. Tidak ada satupun dari yang saya pelajari itu sepertinya akan bermanfaat dalam kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ...

Tak sedikit orang yang mengeluhkan keberaniannya dalam mengambil keputusan. Takut langkah salah katanya. Bagi sebagian tipe orang memang mengambil keputusan adalah momok besar yang menakutkan, terlebih lagi jika di sekitarnya ada orang orang yang dianggapnya lebih pantas mengambil keputusan. Yang jadi masalah adalah, setiap hari kita dihadapkan dengan pilihan pilihan yang mengharuskan kita membuat keputusan. Tidaklah masalah jika Anda sendiri, keragu-raguan  dalam mengambil keputusan hanya berdampak pada diri Anda sendiri. Namun apa jadinya jika Anda sudah menjadi nahkoda di bisnis ataupun keluarga Anda? Tidakkah Anda memperhatikan kebingungan anggota tim Anda? Harap harap cemas mereka menunggu keputusan dari Anda. Dulu, saya termasuk orang-orang itu. Cenderung main aman, tak ingin ada masalah dari keputusan yang saya buat. Namun ternyata ketakutan menghadapi masalah adalah masalah itu sendiri. Kesana kemari mencari solusi, berharap mendapatkan jawaban dengan mengikuti train...