Galau Adalah Hak Mereka Yang Takut

Beberapa kali saya temui client yang bercerita tentang kegalauannya. Entah itu menggalaukan masa lalunya yang kelam, ataupun menggalaukan masa depannya yang masih abu-abu.

Memang, memang benar adanya masa depan adalah hal ghaib. Segala hal mungkin terjadi di masa depan sesuai kehendakNya. Namun, bukankah jika segala hal mungkin terjadi di masa depan sana, berarti kesuksesan dan kegagalan sama sama mungkin? Mengapa tidak kita fokus pada kemungkinan kemungkinan yang akan memberdayakan kita?

Setelah digali, diketahui bahwa
kebanyakan mereka yang galau, belumlah mengerti, dan juga belum memutuskan akan menjadi pribadi seperti apa ia nantinya. Sehingga, ketika menghadapi berbagai kejadian di kehidupan ini, mereka tidak memiliki pegangan, mereka tidak memiliki panduan. Mereka tidak mengetahui, kemana mereka seharusnya bergerak.

Layaknya Anda sedang berdiri di gerbang sebuah labirin, tidaklah kita memasukinya kecuali dengan tujuan berhasil mencapai pintu keluar. Bayangkan, jika Anda memasuki sebuah labirin tanpa tujuan untuk keluar, bisa jadi ketika berhadapan dengan jalan buntu, Anda hanya bengong dan duduk terdiam. Mungkin juga sesekali Anda akan meneruskan perjalanan, dan ketika bertemu kebuntuan akan kembali duduk terdiam dan galau, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Jika Anda sedang merasakan galau sekarang, bisa jadi Anda sedang berperan sebagai orang tersebut, yang memasuki labirin kehidupan tanpa tujuan. Sehingga, ketika ketemu suatu keadaan, Anda hanya duduk terdiam, dan tak tahu apa yang perlu dilakukan.

Sekarang bayangkan, Anda adalah seorang Maze Runner yang jelas jelas memiliki tujuan yang kuat. Mencapai pintu keluar. Apa yang mungkin Anda lakukan jika bertemu dengan jalan buntu? Ya, bisa jadi Anda mendobrak dinding pembatas itu. Juga mungkin Anda akan memanjat dinding labirin itu. Juga mungkin Anda akan kembali berlari, memutar arah, memetakan seluruh jalan agar Anda berhasil mencapai pintu keluar. Dan tentunya, Anda tidak akan diam dan larut dalam kegalauan Anda.

Dan sayangnya, masih banyak orang yang takut memutuskan bahwa tujuan mereka adalah menggapai garis finish. Sehingga mereka terjebak di dalam labirin, bergabung dengan orang orang yang duduk galau, meratapi nasib, tanpa melakukan apa apa.

Jadi, izinkan saya bertanya kepada Anda. Apa tujuan hidup Anda sekarang? Sudah diputuskan?



Fathur Azwir
Bandung, 01 November 2015

Comments

Popular posts from this blog

Alasan Kenapa Pakaian / Jemuran Bayi Harus Diangkat Sebelum Maghrib

Pengalaman Menangani Siswa Kesurupan (Part II)

Pengalaman Menangani Siswa Kesurupan (Part III - Habis)