Kisah S, Pejuang Korban KDRT
15 tahun lalu, seorang kerabat orang tua ku memutuskan untuk menikah dengan seorang lelaki yang tampak sholeh. Di umurnya yang menginjak 22 tahun, ia resmi berstatus menjadi seorang istri. Ups, belum selesai. Istri kedua lebih tepatnya. Keputusannya menjadi istri kedua memanglah berat. Tentu tak semua pihak mendukungnya. Namun setelah menjalani berbagai proses, diambillah keputusan itu dengan segala konsekuensinya. Dengan penuh harap, agar bahtera rumah tangganya dapat melaju ke surga dengan sakinah mawaddah wa rahmah. Ia bersedia menjadi junior, dengan harap sang senior bisa membimbing serta mencontohkan yang terbaik baginya.